Letaknya diapit dua gunung, yakni Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Keadaan ini membuat kota yang satu ini dianugerahi keindahan alam yang mumpuni. Topografi pegunungan nan subur membuat kota berhawa sejuk ini menghasilkan bunga-bunga yang berseri. Inilah Tomohon, kota dengan julukan Kota Bunga dari Sulawesi Utara.
Di antara banyaknya destinasi alam yang terdapat di Kota Tomohon, ada satu nama pasar yang terselip. Destinasi ini telah mendunia, namanya Pasar Tomohon, pasar penjual segala macam daging.
Saat baru tiba di bagian depan Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, sekilas tidak ada yang luar biasa dan sama seperti pasar-pasar tradisional lainnya. Layaknya pasar tradisional, pasar ini menjual berbagai macam kebutuhan sehari-sehari seperti pakaian dan kebutuhan lainnya. Namun, beranjak ke bagian belakang, tepatnya di area penjual daging, satu persatu informasi mulai terungkap.
Daging yang tidak umum untuk dikonsumsi menjadi sajian utama pasar ini.
Daging yang tidak umum untuk dikonsumsi menjadi sajian utamanya. Mulai dari tikus, anjing, ular piton, kelelawar, dan babi terpapar di meja-meja para penjual daging. Satu yang menarik, kadang ada anjing yang masih hidup juga dijual di sini. Fenomena inilah yang membuat Pasar Tomohon berbeda dengan pasar-pasar tradisional di Nusantara. Nama Pasar Tomohon bahkan membuat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara penasaran dengan keunikannya.
Tubuh anjing bewarna gelap, kepalanya terjuntai ke bawah menjadi hal umum di Pasar Tomohon. Beda lagi dengan penjual babi. Kepala utuh hewan gemuk ini terpajang dengan sisa-sisa darah yang masih menempel di meja pemotongan. Mau jenis babi ternak maupun babi hutan, keduanya dapat diperoleh di pasar yang bernama lengkap Pasar Beriman Tomohon ini. Mau lihat cara menghilangkan bulu babi hutan dengan api pun bisa disaksikan di pasar ini.
Jika daging anjing ataupun babi masih juga umum, bagaimana dengan daging kelelawar dan tikus, lengkap dengan kepalanya. Wajah kelelawar yang menyeramkan pasti bisa membuat wajah pengunjung sedikit mengerutkan dahi melihatnya. Tikus yang dijual di sini juga bukanlah tikus yang hidup dalam gorong-gorong namun tikus hutan yang memiliki ciri ekor bewarna putih.
Beragamnya daging yang diperjualbelikan di Pasar Tomohon tidak lepas dari budaya Suku Minahasa yang merupakan masyarakat asli Sulawesi Utara. Masyarakat di sini memang dikenal dengan pemakan segala jenis daging hewan. Selama daging itu bisa diolah dan dimakan, maka masyarakat Minahasa akan mencoba untuk memasukannya ke dalam perut. Begitulah istilah yang sering beredar di kalangan orang Minahasa.
Khusus hari Sabtu dan Minggu, daging yang diperjualbelikan di Pasar Tomohon menjadi lebih beragam dan tidak biasa. Daging monyet hitam, yaitu hewan langka khas Sulawesi kadang juga diperjualbelikan di sini. Belum lagi daging ular piton dan daging kucing adalah daging yang turut dijual di pasar ini.
Berkeliling melihat jenis ‘daging tidak biasa’ ini menjadi kegiatan yang mengasyikkan sekaligus menjijikan saat di Pasar Tomohon. Disarankan bagi yang tidak kuat dengan darah dan penyayang binatang, jangan datang ke pasar ini. Mencium bau amis serta melihat daging binatang yang masih utuh lengkap dengan kepalanya akan menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang.