Piaynemo sebagai salah satu obyek terkenal di Kepulauan Raja Ampat ternyata tidak hanya menyimpan keindahan gugusan pulau karang yang mempesona. Daya tarik lainnya masih ada dan tidak kalah unik membuat kami berdecak kagum. Sebelumya, kami hanya diberi tahu bahwa Piaynemo hanyalah gugusan karang indah yang menarik untuk menjadi tempat berfoto, namun setelah kami memasuki wilayah ini kami diharuskan melapor pada sebuah pos kecil di sudut perairan. Pada saat kami menjejakkan kaki di dermaga pos tersebut, seorang pemandu di kapal yang kami naiki memberikan informasi bahwa di tempat tersebut ada sebuah atraksi yang menarik untuk disaksikan.
Pos lapor Piaynemo ternyata memiliki sebuah penangkaran ikan hiu liar. Sebenarnya ini adalah penangkaran alami yang berada di tengah bangunan pos, namun karena banyaknya hiu kecil yang datang maka tempat ini seolah menjadi penangkaran hiu-hiu kecil tersebut hingga saatnya mereka besar. Tempat ini benar-benar tampak alami dengan pepohonan bakau pantai sebagai latarnya. Hiu-hiu kecil pun terlihat berenang kian kemari tanpa menunjukkan keganasannya, seakan-akan mereka adalah ikan jinak yang bukan karnivora.
Menurut Pak John, salah seorang pemandu kami, ikan-ikan ini sama sekali tidak sengaja dipelihara. Mereka datang dengan sendirinya dan mulai membuat sebuah koloni di tempat ini tanpa takut akan kehadiran manusia. Namun, ikan hiu yang datang umumnya masih muda dan berukuran kecil, sedangkan ikan hiu dewasa berada sedikit menjauh ke tengah lautan. Hal ini berkaitan dengan hiu dewasa yang lebih terikat pada wilayahnya masing-masing. Hiu-hiu kecil ini biasa bermain di bawah rumah pos Piaynemo, bahkan seringkali diberi makan oleh beberapa petugas pos yang berjaga disana.
Tanpa disangka, proses pemberian makan ini cukup menarik bagi beberapa pengunjung Piaynemo yang sedang melapor. Mereka melihat pemberian makan ini sebagai atraksi dan unik untuk diabadikan dalam foto. Biasanya para petugas memberikan makanan berupa ikan-ikan hasil pancingan yang dipotong kecil-kecil dan disebar di seluruh tempat penangkaran. Ketika daging-daging kecil itu dilemparkan ke air, ikan-ikan hiu dengan sigap menerkam daging-daging itu dan dalam sekejap habis tak bersisa. Sensasi inilah yang biasanya disukai oleh para pengunjung dan mulai berkembang dari mulut ke mulut hingga kini jadi salah satu atraksi yang dicari para wisatawan Raja Ampat.
Wisata ini biasanya dipaketkan dengan perjalanan ke Piaynemo. Wisatawan tidak perlu membayar apapun untuk atraksi tersebut, hanya mungkin jika berkenan, wisatawan dapat memberikan sumbangan sukarela untuk perawatan obyek wisata cantik ini. Raja Ampat adalah surga wisata yang tidak ada habisnya membuat kami terkagum. Setiap obyek yang kami datangi mempunyai pesonanya masing-masing, dan penangkaran hiu telah memberi satu pelajaran untuk kami dalam mencintai alam serta merawatnya sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Esa. [@phosphone/IndonesiaKaya]