Sepuluh kilometer dari pusat Kota Mataram, tepatnya di Desa Lambuak, Kecamatan Narmada, Lombok bagian barat, terdapat taman menawan bernama Taman Narmada. Taman dengan luas sekitar 10 hektare ini konon dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Lombok.
Awalnya, raja yang bernama Anak Agung Ngurah Karang Asem sengaja membangun Taman Narmada dengan maksud sebagai tempat upacara pakelem. Namun, taman ini pun kemudian difungsikan sebagai tempat beristirahat bagi keluarga kerajaan di kala musim panas.
Candi Tebing Gunung Kawi, Persemayaman Abadi Raja-raja Dinasti Udayana
Menurut sejarahnya, nama “narmada” tidak lepas dari penghormatan umat Hindu terhadap keberadaan air. Air dianggap sebagai salah satu unsur suci yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. “Narmada” berasal dari “narmadanadi”, yaitu nama salah satu anak Sungai Gangga yang dianggap suci di India. Awalnya, nama tersebut diberikan kepada salah satu mata air yang membentuk kolam di taman tersebut. Lama-kelamaan, “narmada” menjadi sebutan bagi keseluruhan kompleks di tempat ini.
Memasuki taman ini, kita akan disambut pintu masuk berbentuk gapura. Setelah melewati gapura, kita akan berada di sebuah tempat yang bernama jabalkap. Jabalkap merupakan bagian depan dari Taman Narmada. Pada bagian ini, terdapat dua kolam kembar. Dahulu, di tempat ini juga terdapat dua bangsal yang berfungsi sebagai tempat penjagaan. Pada bagian jabalkap, terdapat dua buah gapura lain yang menghubungkan tempat tersebut dengan tempat lain yang bernama mukedes.
Pada bagian mukedes, terdapat bangunan yang pernah menjadi tempat istirahat raja dan permaisurinya. Tempat tersebut dikenal dengan nama balai loji. Bangunan balai loji secara umum berbentuk seperti rumah, hanya saja memiliki serambi yang terbuka dengan 6 buah pancang, 4 jendela, dan satu pintu di tengah. Daun pintu dan jendela diberi ukiran-ukiran khas Kerajaan Mataram Lombok.
Masuk lebih ke dalam, di sebelah tenggara mukedes terdapat gapura yang menghubungkan tempat tersebut dengan bagian yang bernama pasarean. Pada bagian tersebut, terdapat berbagai bangunan, salah satu yang paling menarik adalah bangunan yang bernama balai terang. Tempat yang dahulu digunakan sebagai tempat tidur raja dan permaisurinya tersebut seratus persen terbuat dari kayu. Dari jendela bangunan balai terang, terlihat pemandangan indah seputar Taman Narmada.
baca : pura gunung kawi
Di bagian lain taman, terdapat bangunan bernama balai petirtaan. Tempat ini merupakan tempat pertemuan tiga sumber mata air, yaitu mata air suranadi, lingsar, dan narmada. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air dari balai petirtaan dianggap suci dan berkhasiat menyembuhkan penyakit, selain juga bisa menjadikan orang yang meminumnya awet muda.
Taman Narmada merupakan saksi bisu bahwa di tempat ini pernah ada kejayaan Kerajaan Mataram Lombok. Sudah selayaknya tempat ini dijadikan salah satu situs yang perlu dijaga dan dipelihara sebagai tempat bersejarah, selain juga tentunya sebagai aset kekayaan kebudayaan nusantara yang beragam.