Gunung Tambora di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung api aktif yang memiliki panorama alam spektakuler dan unik. Letusan dahsyat pada tahun 1815 menyebabkan Gunung Tambora yang semula memiliki ketinggian lebih dari 4.000 mdpl menjadi 2.851 mdpl.
Dengan diameter kawah 7 kilometer, keliling kawah 16 kilometer, dan kedalaman 800 meter dari puncak ke dasar kawah, kaldera Gunung Tambora dikenal sebagai “The Greatest Crater in Indonesia” (Kawah Terbesar di Indonesia) akibat letusan terdahsyat di dunia yang dikenal sebagai “The Largest Volcanic Eruption in History”.
Keindahan lain Gunung Tambora adalah padang pasir luas di sepanjang bibir kawah yang ditumbuhi bunga edelweiss kerdil dengan ketinggian sekitar 0,5 hingga 1,5 meter dan jarak antar bunga berkisar antara 2 hingga 100 meter.
Terdapat dua jalur pendakian Gunung Tambora yang dapat dipilih, yaitu Jalur Doropeti, yang memungkinkan pendakian dengan mobil jeep offroad hingga Pos 3, serta Jalur Desa Pancasila Dompu, yang memiliki medan hutan yang rapat, namun menawarkan pendakian yang lebih mudah dan bersahabat.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Tambora adalah antara bulan Juli dan Agustus.
Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Tambora adalah antara bulan Juli dan Agustus. Dari puncak Gunung Tambora, pendaki dapat menikmati panorama yang menakjubkan, termasuk pemandangan gunung-gunung lain, kawah, lautan, Pulau Satonda, dan padang pasir luas. Pemandangan ini tentu saja sayang untuk dilewatkan.
Bagi para pecinta alam dan penikmat wisata gunung, mendaki Gunung Tambora merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan alamnya yang memukau dan fenomena alamnya yang menakjubkan menjadikan Tambora salah satu gunung terindah di Indonesia.