Tarakan merupakan sebuah kabupaten yang terdapat di Kaltara (Kalimantan Utara), yang merupakan provinsi termuda di Indonesia terhitung sejak Oktober tahun 2012 lalu. Tak terlalu banyak objek wisata yang dapat ditemukan di Kaltara, namun ada satu hutan wisata yang wajib Anda datangi ketika berada di Tarakan yaitu kawasan Hutan Mangrove Tarakan. Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) ini terletak di jantung kota, membuat kawasan wisata ini mudah untuk ditemukan oleh para pengunjung yang hendak mengunjungi kawasan ini. Terletak di Jalan Gajah Mada, persis bersebelahan dengan kompleks Pasar Gusher yang merupakan salah satu sentral bisnis perekonomian Kota Tarakan, pengunjung dapat menggunakan kendaraan sewa ataupun kendaraan umum seperti angkot dan hanya memakan waktu sekitar 5 menit saja.
Memiliki luas area sekitar 21 hektar, selain menjadi objek wisata favorit Kota Tarakan kawasan hutan mangrove ini ternyata memilik fungsi lainnya yaitu sebagai paru-paru kota Tarakan serta menjadi pelindung kota dari abrasi air laut. Hutan Mangrove Tarakan yang menjadi habitat alami pohon-pohon bakau dan fauna khas Tarakan ini, juga dijadikan sebagai laboratorium hidup yang dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Pengunjung dapat melihat hewan-hewan khas yang tinggal di dalam hutan dan salah satunya yang paling menarik adalah keberadan bekantan, satwa langka endemik khas Kalimantan yang sangat dilindungi. Yang membuat unik bekantan dengan jenis monyet-monyet lainnya adalah hidungnya yang panjang sehingga dijuluki sebagai “Monyet Belanda”. Bekantan merupakan monyet yang cenderung hidup bebas, senang bergelantungan di pohon dan sangat lincah berayunan dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Tingkahnya merupakan atraksi yang sangat menghibur para pengunjung di hutan mangrove ini
Selain keunikan atraksi dari para faunanya, flora yang terdapat di kawasan hutan mangrove ini juga tak kalah menariknya. Panorama antara perpaduan hutan mangrove dengan segala kekayaan flora dan faunanya merupakan perpaduan yan sangat dinamis dan cantik. Pohon-pohon yang berada di Hutan Mangrove Tarakan ini rata-rata sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun laanya. Pengunjung juga dapat menikmati asrinya hutan bakau yang berada di jantung Kota Tarakan ini sambil menikmati aksi lincah dari para bekantan dan kera.
Baca juga: Bukit Raya Kalimantan
Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung hutan bakau yang masih sangat alami dan ingin mengetahui tingkah laku kawanan si Monyet Belanda alias bekantan di kawasan hutan mangrove ini, jangan lupa siapkan kamera dan lensa Anda agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal nantinya. [Anggey/IndonesiaKaya]