Bosan dengan suasana pantai yang itu-itu saja? Coba saja datang berkunjung ke Gili Trawangan. Pulau di bagian utara Lombok ini memberikan suasana ketenangan dibalut dengan suasana pesta pada malam harinya. Tak salah jika banyak wisatawan yang menjadikan Gili Trawangan sebagai destinasi utama saat berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kecantikan alamnya mampu menghipnotis para pengunjung untuk betah berlama-lama menikmati pesona Gili Trawangan.
Menuju Gili Trawangan dari Kota Mataram, perjalanan diarahkan ke Pelabuhan Bangsal dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Setelah itu, dilanjutkan menggunakan perahu selama 45 menit.
Pulau di bagian utara Lombok ini memberikan suasana ketenangan dibalut dengan suasana pesta pada malam harinya.
Sampai di Gili Trawangan, wisatawan akan disambut dengan keramahan masyarakat setempat. Dengan senyum ramah, mereka menawarkan berbagai fasilitas yang tersedia di pulau seluas 340 hektare ini. Walau berukuran kecil, Gili Trawangan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari penginapan berkelas internasional hingga kelas melati tersedia untuk menikmati panorama alam khas Gili Trawangan.
Pilihan kuliner pun beragam, dari hidangan khas Eropa, Asia, hingga Indonesia, yang disajikan di restoran, kafe, dan rumah makan berjajar di sepanjang jalan utama. Bagi yang tidak membawa uang tunai, tersedia ATM 24 jam yang siap digunakan.
Soal kecantikan, Gili Trawangan mempunyai pasir putih yang lembut seperti tepung. Kelembutan pasir putih sangat nyaman untuk dirasakan sambil berjemur menikmati eloknya alam Gili Trawangan. Birunya air laut bercampur gradasi warna hijau seakan memanjakan mata untuk selalu memandang dan enggan meninggalkan gili yang memiliki sejarah kelam ini.
Pada masa lalu, pulau ini pernah menjadi tempat pembuangan para tahanan yang memberontak pada Kerajaan Sasak.
Pada masa lalu, pulau ini pernah menjadi tempat pembuangan para tahanan yang memberontak pada Kerajaan Sasak. Di masa penjajahan, tentara Jepang memanfaatkannya sebagai lokasi pengintaian. Baru pada tahun ’70-an, pendatang dari Sulawesi menetap di sini hingga perlahan berkembang menjadi tujuan wisata. Keindahannya kemudian diresmikan sebagai destinasi unggulan oleh pemerintah setempat.
Pesona Gili Trawangan tidak hanya terlihat di daratan, tetapi juga di bawah permukaan lautnya. Snorkeling menjadi aktivitas favorit, bahkan hanya dari bibir pantai sudah dapat terlihat keindahan alam bawah laut. Ikan-ikan berwarna-warni, terumbu karang menawan, hingga bangkai motor yang unik menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi penyelam, perairan di sekitar pulau ini menawarkan pengalaman yang luar biasa. Tidak memiliki lisensi menyelam pun bukan masalah, karena tersedia banyak penyedia kursus kilat untuk mencoba sensasi tersebut. Bahkan, pusat pelatihan PADI bertaraf internasional dapat dengan mudah ditemukan di sini.
Ada tradisi unik di pulau ini: setiap malam, kafe dan bar bergiliran menjadi tuan rumah pesta malam.
Menjelang malam, langkahkan kaki menuju Art Market yang menjadi pusat kuliner malam di Gili Trawangan. Beragam pilihan makanan tersedia untuk dicicipi, mulai dari olahan laut seperti ikan segar, cumi, udang, hingga kepiting, hingga hidangan lain seperti martabak manis atau nasi campur yang cocok sebagai santapan makan malam.
Setelah puas menjelajahi kuliner di Art Market, jangan terburu-buru kembali ke penginapan. Sempatkan singgah ke bar atau kafe yang menyajikan berbagai genre musik, dari alunan rege khas Jamaika hingga dentuman musik ala diskotek. Ada tradisi unik di pulau ini: setiap malam, kafe dan bar bergiliran menjadi tuan rumah pesta malam. Sistem ini sengaja diterapkan agar keuntungan dari wisata malam terbagi merata dan adil, sekaligus mendukung perekonomian pariwisata setempat.
Pariwisata di kawasan wisata ini memang sudah berjalan dengan sangat baik, begitu juga dengan keadaan alamnya. Dilarangnya kendaraan bermotor memasuki wilayah Trawangan membuat keindahannya tetap bertahan dan terjaga. Sebagai pengganti, terdapat cidomo (kendaraan yang menyerupai delman) dan sepeda. Hal lain yang menarik di tempat ini adalah tidak adanya polisi. Bahkan, terdapat moto yang berbunyi “Tidak ada polusi, tidak ada polisi”–yang terasa pas dengan kondisi Gili Trawangan sebagai pulau paling eksotis di Indonesia bagian tengah.