Sanggar Seni Pelita Budaya menggelar pertunjukan megah berlatar sejarah Kepulauan Bangka Belitung pada 26 Februari 2024 di Gedung Nasional, Tanjung Pandan, Kelurahan Bangka Belitung. Pertunjukan ini merupakan titik perjalanan kedua dari persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade.
Merayakan ulang tahun ke 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya meluncurkan program #GIK1Dekade” kado untuk sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, kini 10 sanggar terpilih telah mempertunjukkan karyanya di daerahnya masing-masing.
Melanjutkan perjalanan persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade, Sanggar Seni Pelita Budaya mempersembahkan karya bertajuk AMENG dan Pagelaran Tari Belitung 2024. Pagelaran ruang ruang seni pertunjukan ini diadakan pada tanggal 26 Februari 2024 pukul 19.30 WIB di Gedung Nasional, Tanjung Pandan, Kelurahan Bangka Belitung. Tari Selamat Datang menandai pembukaan yang disambut antusias penonton.
Konsep pertunjukan oleh Sanggar Seni Pelita Budaya berfokus pada karya tari orisinal berjudul AMENG. Ameng diambil dari kata Ameng Sewang yang berarti Suku Sawang. Suku Sawang disebut sebagai “urang laut” karena tinggal di lautan lepas dengan sebuah perahu yang disebut kulek. Tarian ini dibawakan untuk mengenang kehidupan Suku Sawang Belitung di atas perahu dengan mengambil konsep “beratap langit berlantai lautan” dengan diiringi musik akordion, gambus, violin, gendang, babano, dan bass. Selain membawakan tari Ameng, pagelaran ini juga memamerkan tari Medley Belitung, tari Sepen, dan tari Mira Pinang.
“Ameng mengangkat cerita sejarah dari Suku Sawang yang beraktivitas di atas perahu yang dekat dengan cuaca ekstrem, panas matahari, dan gelap malam” ujar Rosdian Asri Prihatino, Pimpinan Produksi Sanggar Seni Pelita Budaya.
Sanggar Seni Pelita Budaya merupakan salah Sanggar yang bertempat pada Kepulauan Bangka Belitung. Sanggar yang berdiri pada Juli 2018 ini menyediakan pendidikan tari daerah dan kreasi yang dilandasi oleh budaya dan sejarah daerah. Sanggar Seni Pelita Budaya memiliki cita-cita untuk membentuk bibit penari yang berprestasi dan membuka ruang pertunjukan budaya untuk melestarikan budaya serta mengingat sejarah Kepulauan Belitung.
Nama Sanggar Seni Pelita Budaya diambil dari kata “pelita” yang berarti lampu untuk menerangi kegelapan, sedangkan kata “budaya” diartikan bahwa sanggar seni yang berpijak pada budaya setempat. Nama Pelita Budaya dipilih sebagai bentuk harapan dan persatuan para penari untuk mewujudkan misi melestarikan serta mengembangkan kebudayaan daerah. Sanggar Seni Pelita Budaya dikelola oleh 20 lebih pemuda pemudi Belitung yang mempunyai minat dan bakat terhadap seni tari dan budaya Indonesia.
Tarian Sanggar Seni Pelita Budaya kerap turut serta dalam lomba kostum dan parade budaya serta berhasil meraih banyak prestasi di FLS2N seperti: juara 3 “tari Pehako Tuk Mempawa” (2019) FLS2N Kabupaten Belitung; Juara 1 “tari Dayang Tue” FLS2N Kabupaten Belitung dan juara 3 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2021); Juara 1 “tari Ngarau Bepacar” FLS2N Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2023); dan Juara 1 “tari Kulup Bakau” FLS2N Kabupaten Belitung yang juga mendapat Juara 1 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan emas dalam tingkat nasional. Sanggar ini juga masuk dalam 15 besar Lomba Tari ksatria festival, 9 Oktober 2023.
Rosdian Asri Prihatino, Pemimpin Produksi Sanggar Seni Pelita Budaya, menerangkan bahwa dana Rp50.000.000 digunakan sebagian besar untuk pertunjukan AMENG dan Pagelaran Tari Belitung 2024. Sisanya akan digunakan untuk membeli kaca dan melebarkan tempat latihan. Sanggar Seni Pelita Budaya ingin dana yang didapat dari program #GIK1Dekade juga dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Dana Rp50.000.000 digunakan sebagian besar untuk dana pertunjukan, karena Sanggar Seni Pelita Budaya ingin dana dari Galeri Indonesia Kaya dapat dinikmati juga oleh masyarakat Belitung yang menonton pertunjukan kami. Sisanya akan digunakan untuk pelebaran tempat latihan anak-anak, perbaikan sanggar, dan penambahan kaca dalam sanggar.”
Pertunjukan AMENG dan Pagelaran Tari Belitung 2024 ini merupakan cara Sanggar Seni Pelita Budaya untuk mengenalkan dan melestarikan kekayaan budaya daerah Bangka Belitung. Memproduksi sebuah pertunjukan besar juga diharapkan dapat menambah pengalaman berkesenian anggota sanggar untuk mengembangkan kaidah-kaidah estetika sehingga dapat lebih mencintai budaya daerah. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.
SANGGAR SENI PELITA BUDAYA
Batu Itam 04/02 Kecamatan Sijuk, Belitung
Pimpinan Produksi: Rosdian Asri Prihatino
KONTAK:
[email protected]
081949434337