Mengenal Tradisi Suku Dayak Ma’anyan Melalui “Gemerincing Galang” - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

GIK1DEKADE
6

Mengenal Tradisi Suku Dayak Ma’anyan Melalui “Gemerincing Galang”

Sanggar KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan) menampilkan karya tarian bertajuk “Gemerincing Galang” yang berlandaskan tradisi Suku Dayak Ma’anyan Malang pada 12 Maret 2024 di Panggung Rumah Betang (Lewu Hante) Pasar Panas. Pertunjukan tari ini menjadi tempat pemberhentian ketujuh persembahan #GIK1Dekade: Kado Untuk Sanggar.

Merayakan ulang tahun ke 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya meluncurkan program #GIK1Dekade” kado untuk sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, kini 10 sanggar terpilih telah mempertunjukkan karyanya di daerahnya masing-masing.

Sanggar KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan) menampilkan karya tarian bertajuk Gemerincing Galang yang menjadi tempat pemberhentian ketujuh dari rangkaian persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade. Pertunjukan ini dilaksanakan pada 12 Maret 2024 pukul 18.30 WITA di Panggung Rumah Betang (Lewu Hante) Pasar Panas. “Gemerincing Galang” menggambarkan bentuk bunyi yang mengekspresikan perasaan, kekuatan, cinta, persaingan, sosial, serta kebersamaan dalam tradisi suku Dayak Ma’anyan di Tamiang Layang.

Pertunjukan tari “Gemerincing Galang” menampilkan penari gelang dadas dan gelang bawo yang melakukan gerak tari dan juga menghasilkan ritmis musik. Pertunjukan ini merepresentasikan tradisi adat dan budaya dalam bentuk tarian gelang dadas dan gelang bawo yang diwariskan dari generasi ke generasi dengan inovasi baru.

“Kami ingin membuat suatu inovasi baru dalam hal membunyikan gelang tanpa menghilangkan nilai asli bunyi musik gelang itu sendiri, keluhuran, serta kesaklarannya.” Ujar Putri Wunge Ngindra, Sutradara dan Koregrafer Gemerincing Galang.

Pembuatan karya “Gemerincing Galang” ini bermaksud untuk mengasah dan mengembangkan ilmu keterampilan serta teori ideologi baru dalam penerapan ke tari tradisional lokal suku Dayak Ma’anyan. Bagaimana nantinya dari sebuah bunyi yang awalnya dahulu oleh para Wadian (Balian), yaitu pemimpian ritual adat suku Dayak Ma’anyan hanya berasal dan menghasilkan dari satu gerakan bunyi, kini dapat bervariasi menjadi beberapa gerakan tari gelang baru sehingga menciptakan bunyi baru dari gelang tersebut.

Sanggar KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan) merupakan sanggar tari yang didirikan sejak 2008 dengan tujuan untuk mewadahi dan menampung apresiasi kesenian tari dayak di Kalimantan Tengah, khususnya tari gelang dadas dan tari gelang bawo dari Kabupaten Barito Timur. Fokus terhadap tari gelang dadas dan tari gelang bawo dikarenakan butuh waktu dan proses yang lebih signifikan dan mendetil dibanding tari lainnya. Sanggar ini menerima semua orang untuk belajar dan bergabung demi menanamkan cinta seni budaya tari tradisional pada masyarakat.

Sanggar KOMANDAN telah memperoleh banyak prestasi, diantaranya Juara 1 Lomba Tari Pedalaman pada Festival Sarabakawa di Tanjung Kabupaten Tabalong (2019), Juara 1 Lomba Tari Virtual pada HUT Polda Kalimantan Tengah di Tamiang Layang (2020), Juara 3 pada Lomba Modern Dance Etnik di Nansarunai Art Festival Tamiang Layang (2022), Juara Favorit Juri pada Lomba Tari Kategori Pelajar di Tapin Art Festival (2023). Sanggar KOMANDAN juga aktif sebagai pengisi acara serta bintang tamu.

Lolos menjadi salah satu dari 10 sanggar yang didanai oleh #GIK1Dekade adalah hal yang membahagiakan bagi Sanggar KOMANDAN. Dana yang diperoleh dari #GIK1Dekade dialokasikan untuk pembangunan bangunan sanggar agar menjadi lebih baik. Dana Rp50.000.000 juga dialokasikan untuk menunjang pertunjukan tari “Gemerincing Galang”.

“Kami awalnya tidak menyangka akan lolos 10 besar, setelah lolos kami anggarkan dana untuk pembangunan sanggar. Kami juga alokasikan untuk pagelaran karya “Gemerincing Galang”.

Gemerincing Galang menjadi karya seni dari Sanggar KOMANDAN yang menunjukan tradisi tari gelang dadas dan gelang bawo dari Suku Dayak Ma’anyan. Seni dan budaya adalah ujung tombak identitas sebuah wilayah. Pertunjukan karya seni diharapkan mampu mengangkat nilai luhur serta kearifan lokal wilayah tersebut. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

SANGGAR KOMANDAN (KOMUNITAS ANAK DAYAK MA’ANYAN)
Jl. Nansarunai RT. 05, Tamiang Layang

Ketua umum: Alfirdaus, S.I.Kom.
Ketua harian: Andrianto, S.E., M.M

KONTAK:
0852-4992-3381 (Andri)
@sanggar.komandan (Instagram)