Sanggar Bliran Sina Watublapi mempertunjukkan karya bertajuk “Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi” yang menampilkan kebudayaan Suku Krowe pada 18 Maret 2024 di Sanggar Bliran Sina Watublapi. Gelar budaya ini menjadi titik kesembilan persembahan #GIK1Dekade: Kado Untuk Sanggar.
Merayakan ulang tahun ke 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya meluncurkan program #GIK1Dekade” kado untuk sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, kini 10 sanggar terpilih telah mempertunjukkan karyanya di daerahnya masing-masing.
Sanggar Bliran Sina Watublapi menggelar Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi yang menjadi titik kesembilan dari rangkaian persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade. Pertunjukan ini dilaksanakan pada 18 Maret 2024 pukul 08.00 WITA di Sanggar Bliran Sina Watublapi. “Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi” menampilkan semua ragam warisan budaya Suku Krowe, baik itu seni tari, seni musik, seni suara, seni sastra, dan ritual adat yang tetap dijaga keasliannya. Kostum dan tata rias juga berpakem pada tradisi Suku Krowe.
Rangkaian pertunjukan budaya yang ditampilkan pada “Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi” antara lain adalah tarian, nyanyian, syair adat, atraksi budaya, musik kampung & musik gong waning, ikat tenun pewarna alam, serta narasi budaya. Nama kegiatan yang ditunjukan seperti Wewar Huler Wair (ritual adat), Soka Papak (tarian), Nodin Hoid Wua Ta’a-Bajak Papak Bako Gahu Koli Kelan & Sorong Lekun Tinu Tua (suguhan adat), Soka Ro’a Mu’u (tarian sakral perkawinan adat), Soka Uan Tenan Siru Wisu Dua Wai (tarian menenun), Soka Opi Roin (tarian bertani), Soka Sako Manunggo (tarian bertani), Soka Pahe Nona (tarian bertani), Soka Togo Pare (tarian bertani), Soka Ikun Beta (tarian ritual adat), Soka Awi Alu (tarian perang), Soka Mage Mot (tarian perang), Soka Gere Alu (tarian perang), Soka Ata Lamen (tarian perang), Soka Tua Reta Lo’u (tarian perang), Soka Lori Lolo (tarian perang), juga atraksi Ojo Api.
“Apa yang kami lakukan hari ini bukanlah untuk hura-hura, tapi sebagai edukasi bagi anak muda karena budaya yang kami ajarkan ini berkaitan dengan cara berperilaku sehari-hari.” ujar Yosef Gervasius, Ketua Sanggar Bliran Sina Watublapi.
Sanggar Bliran Sina Watublapi didirikan pada 7 September 1988 atas inisiasi Romanus Rewo, Martin Seno, Anastasia Buko, Yustina Neing, Alfonsus Sato, Teresia Karolina, dan beranggotakan para seniman yang berdomisili di Kampung Watublapi dan sekitarnya. Bliran Sina Watublapi terbentuk atas dasar kecintaan terhadap kesenian asli masyarakat adat Krowe khususnya kesenian ulayat Watublapi, Hewokloang. Nama sanggar Bliran Sina diambil dari dua suku kata bahasa daerah Suku Krowe, yaitu kata “Bliran” yang bermakna “Sejuk” dan kata “Sina” yang bermakna “China”, memiliki makna Tempat yang sejuk bagaikan negeri Cina.
Kini di tahun 2023, Sanggar Bliran Sina Watublapi sudah menjadi ikon pariwisata kabupaten Sikka yang terus mengalami perkembangan pesat. Saat ini, Sanggar Bliran Sina Watublapi tidak hanya memfokuskan pada pelatihan kesenian tapi juga turut serta dalam memperkenalkan dan mempertontonkan kesenian dalam permintaan layanan kegiatan pertunjukkan seperti kunjungan wisatawan di Sanggar, pembukaan berbagai acara, pernikahan, pesta ulang tahun, peresmian tempat, penyambutan tamu atau pejabat, undangan dalam rangka pentas budaya seni tradisional, pameran seni atau acara yang bertemakan seni baik di tingkat lokal maupun internasional.
Sanggar Bliran Sina Watublapi yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun ini masih konsisten untuk melestarikan seni budaya yang ada di Kabupaten Sikka. Dana yang diperoleh dari #GIK1Dekade dipergunakan untuk menggelar pertunjukan budaya “Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi” dan merenovasi fasilitas sanggar.
“Dana yang didapat dari #GIK1Dekade kami prioritaskan untuk panggung, tangga, dan gapura. Lalu ditembok belakang dituliskan “Galeri Indonesia Kaya” agar generasi berikutnya tahu bahwa ini adalah hadiah” Ungkap Yosef.
“Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi” menyadarkan masyarakat sekitar tentang budaya yang ada di daerahnya. Kecintaan generasi muda terhadap budaya negerinya sendiri mampu dibangun kembali melalui acara pagelaran seni dan budaya Indonesia yang dikemas secara kreatif dan inovatif, sehingga dapat dinikmati oleh kaum muda. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.
BLIRAN SINA WATUBLAPI
Watublapi, RT. 007, RW.002, Desa Kojowair, Kec. Hewokloang, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur
Ketua: Yosef Gervasius
Wakil Ketua: Yustina Neing
KONTAK:
0821-4420-7368
[email protected]
@sanggarwatublapi (Instagram)