Teater Musik Migrasi Otak akan memadukan antara teater, musik, gerak, dan lagu. Ramuan ini disesuaikan dengan tren seni pertunjukan kontemporer yang mencari ruang-ruang kolaboratif sambil terus menajamkan nilai-nilai kemanusiaan. Pertunjukan ini berangkat dari rasa penasaran terhadap munculnya teknologi internet dan komputer, yang menjadi otak “baru” manusia modern. Akhirnya, otak alamiah sebagai anugerah terbesar manusia cenderung terabaikan. Apa jadinya manusia?

Arcana Foundation berdiri tahun 2011 di Jakarta. Telah menggelar berbagai agenda budaya seperti pertunjukan teater Gandamayu (2012), Tiga Perempuan: Bukan Bunga Bukan Lelaki (2016), Perempuan Dangdut (2016), Wakil Rakyat yang Terhormat (2015), Teater Monolog Drupadi (2023). Arcana Foundation juga menggelar agenda traveling produktif bernama “Re(kreasi)” tahun 2018, di mana peserta diajak traveling dan diberi bekal ilmu seperti menulis dan fotografi. Semasa Covid-19 menggelar program “Prosa di Rumah Aja” dan “Puisi di Rumah Aja” bersama Kemendikbud dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Penampil:

1. Putu Fajar Arcana, sastrawan, jurnalis, dan sutradara, yang telah menghasilkan banyak karya tulis dan seni pertunjukan.
2. Inaya Wahid, aktor dan intelektual yang malang melintang dalam dunia panggung.
3. Agung Ocha, penyanyi dan aktor panggung.
4. Made Tian, gitaris yang sering mengiringi Erwin Gutawa.
5. Ari Sumitro, aktor Teater Mandiri.
6. Rukoyah, aktor Teater Mandiri.
7. Trianzani Sulshi, penata panggung yang selama ini bekerja sama dengan Titimangsa,