

Musikal Menjaga Mirah : Cerita dari Otong dan Lutung oleh Teater Keliling
Kisah Mirah, seorang pendekar perempuan dari Marunda, diangkat dan diperkenalkan melalui konsep musikal sebagai proses kreatif yang menarik di kalangan generasi muda.
-
14 Juni @ 3:00 pm - 14 Juni @ 4:00 pm
-
Galeri Indonesia Kaya
-
Gratis
-
Semua Umur
Reservasi Tiket
Agenda Budaya
Indonesia memiliki beragam budaya dan suku bangsa yang kental dengan legenda atau cerita rakyat dari masing-masing daerahnya di mana menjadi sebuah identitas yang melekat pada setiap generasi. Menggunakan konsep “The Next Level”, Teater Keliling mengangkat kisah Mirah dari Marunda ini dengan penampilan yang berbeda, yaitu sebuah pertunjukan musikal dengan menggunakan lagu dan gerak tari modern dan tradisional.
Di balik ketangguhan pendekar Marunda bernama Mirah, ada dua sosok yang tak pernah lelah menjadi pelipur laranya—Otong dan Lutung. Sejak kecil ditinggal sang ibu, Mirah tumbuh dengan banyak tanya dan luka. Bang Bodong, sang ayah yang juga jawara terpandang, menitipkan kepercayaan besar pada dua murid kesayangannya: Otong yang berani dan penuh semangat, serta Lutung yang cerdik dan setia meski sering jadi ‘korban’ kelakuan Otong.
Keduanya bukan sekadar sahabat; mereka adalah keluarga yang Mirah temukan di tengah kekosongan. Bersama-sama mereka menjelajahi arti keberanian, kehilangan, dan cinta—hingga Mirah menemukan kekuatannya sendiri untuk menjadi sang Pendekar Marunda.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak orang khususnya generasi muda yang mengenal pahlawan Indonesia khususnya pahlawan Betawi dan cerita dibaliknya, serta menjadikan mereka inspirasi dalam mencapai mimpi mimpi besarnya.
Teater keliling berdiri sejak tanggal 13 Februari 1974 dan sudah melakukan lebih dari 1700 pementasan di seluruh Provinsi di Indonesia serta 12 negara di dunia, didirikan oleh Ir. Derry Syrna, Rudolf Puspa, Buyung Zasdar dan Paul Pengemanan dan didukung oleh tokoh teater lainnya seperti seniman Jajang C. Noer, Saraswaty Sunindyo, Ahmad Hidayat, Willem Patirajawane, Syaeful Anwar serta RW Mulyadi.
Teater Keliling memiliki pengalaman dalam pelatihan, dan pelaksanaan pementasan teater dan seni peran serta beragam penghargaan seperti Rekor MURI (2010), Rudolf Puspa mendapatkan perhargaan Abdi Abadi FTI tahun 2016, Bentara Budaya 2017 dan juga penghargaan lainnya.