Cerita berfokus pada sosok Bang Ajier, seorang tokoh masyarakat yang baru tiga bulan dilantik menjadi Ketua RW 09 di Kelurahan Kampung Becek. Setelah Pilkada selesai, para pemimpin, termasuk Bang Ajier, resmi dilantik oleh Lurah, tanggung jawab besar pun menanti. Bang Ajier harus menyatukan para Ketua RT untuk bergotong royong membangun Kampung Becek menjadi kampung yang aman, nyaman, dan berbudaya.

Tantangan tidak hanya datang dari lingkungan sosial. Dalam rumah tangganya, Bang Ajier menghadapi istrinya yang konsumtif serta harus membiayai pendidikan anak perempuannya di perguruan tinggi negeri. Dalam segala keterbatasan, termasuk kondisi ekonomi warga yang sebagian besar berpenghasilan tidak tetap (pedagang, seniman, pengangguran), Bang Ajier tetap menjalankan amanahnya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. 

Dengan semangat pengabdian, Bang Ajier berhasil menghadapi berbagai tantangan. Ia bertekad menjadikan Kampung Becek sebagai contoh kampung urban yang maju dan berbudaya, dengan moto: Disiplin, Tanggung Jawab, dan Berbudaya. 

Yayasan Oplet Robet (Ocehan Plesetan Rombongan Betawi) lahir pada 2001 sebagai penerus Teater Cagar Budaya yang dulu dipimpin Narno Sunarno di Condet, Jakarta Timur. Berbasis pada cinta budaya Betawi, yayasan ini aktif dalam seni pertunjukan seperti Lenong, Gambang Kromong, lawak, MC, hingga palang pintu. Resmi menjadi yayasan pada 2010, Oplet Robet telah tampil di berbagai panggung hiburan dan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Mengusung visi 3S: Senyum, Sehat, Sejahtera, mereka mengedukasi generasi muda untuk mencintai budaya melalui pementasan yang menghibur, menyehatkan, dan bermakna.