Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Wayang Orang Bharata mempersembahkan pertunjukan berjudul Parto Kromo
Cinta Raden Burisrawa Putra Prabu Salya, raja Mandakara ditolak oleh Sembadra (adik Baladewa raja Mandura dan adik Kresna raja Dwarawati). Raden Burisrawa marah dan membuat keributan sehingga perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Kresna menyamar sebagai abdi Sembadra lalu menghalangi niat jahat Burisrawa.
Sementara itu, Sembadra telah menerima pinangan Arjuna. Kemudian Raden Gatotkaca diutus Pandawa untuk menanyakan hari pernikahan Sembadra dengan Arjuna. Pada saat yang bersamaan Prabu Baladewa juga datang melamar Sembadra untuk Raden Burisrawa. Prabu Baladewa murka mengetahui Sembadra telah dilamar Arjuna.
Prabu Baladewa merasa dilangkahi wewenangnya sebagai kakak tertua Sembadra. Untuk itu, ia pun mengeluarkan persyaratan yang sangat berat untuk Arjuna. Syarat tersebut antara lain, tempat pernikahannya nanti harus menggunakan pendopo dengan tiang yang banyak dan berlapis emas, kedatangan pengantin harus menaiki kereta Jatisura yang ditarik oleh 8 kuda berkepala raksasa dan seekor kera putih yang dapat berbicara sebagai kusirnya, Sebagai pengiring pengantin adalah para dewa dan bidadari, dan syarat terakhir yaitu iringan gending-nya harus menggunakan gamelan Lokananta yang berbunyi diangkasa dan ditabuh oleh para dewa dengan melantunkan kidung mantra Gandarwa.
Gatotkaca melaporkan syarat pernikahan yang begitu berat kepada Pandawa. Pandawa bersedih karena merasa tidak sanggup dengan syarat tersebut. Datanglah Resi Wiyasa yang membantu mewujudkan persyaratan tersebut. Kemudian Resi Wiyasa membagi tugas ke seluruh putra Pandawa. Hingga akhirnya semua syarat tersebut terpenuhi.
Demikianlah kisah “Parto Kromo”, pertunjukan dari Wayang Orang Bharata yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Pertunjukan berlangsung pada tanggal 22 Juli 2017, pukul 20.00 WIB, di Gedung WO Bharata, Jl. Kalilio No. 15, Senen, Jakarta.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.