Teater Kembali Satu (K_1) dengan lakon “Rumah yang Dikuburkan” pertama kali dipentaskan pada 14 September 2016 di Gelanggang Remaja Jakarta Barat, dalam Festival Teater Jakarta Wilayah. Tahun 2017 ini Lakon “Rumah yang Dikuburkan”, yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses dipentaskan kembali di Kudus (17 Maret 2017, di Universitas Muria Kudus), Tegal (21 Maret 2017, di Taman Budaya Tegal), dan Cirebon (24-25 Maret 2017 di Studio Radar TV Cirebon).
Pementasan ini diadaptasi dari Naskah “Rumah yang Dikuburkan”, karya Sam Shepard, terjemahan Akhudiat, disadur oleh Afrizal Malna dan dipentaskan oleh Teater Kembali Satu, dengan arahan sutradara Mameth Z. Tegong.
Lakon Rumah yang Dikuburkan, bercerita tentang Seorang bapak, bernama Doj. Ia pernah menjadi petani yang mapan. Doj mempunyai istri yang bernama Halie. mempunyai tiga orang anak dari perkawinannya dengan Halie, yang masing-masing bernama Tilden, Bradli, Ansel (Mati) dan mempunyai seorang cucu bernama Pins (Anak dari Tilden). Doj mengalami guncangan yang sangat berat dari perubahan sosial kehidupan ditempatnya, kemudian hidup dalam kemiskinan, maka dari kemiskinannya itu membuat keluarganya berantakan.
Kisah ini mengangkat perjuangan sebuah keluarga agraris yang harus berjuang disaat perkembangan jaman dan teknologi semakin maju. Keluarga menjadi pilar utama disaat semuanya itu terus berkembang pesat, ketika keluarga sudah terkontaminasi dengan teknologi dan kemajuan jaman maka akan ada dampak baik dan buruk yang harus dilewati.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.