Sanggar Budaya Monas Menggelar Pertunjukan Berjudul Senapati Pancala - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Sanggar Budaya Monas Menggelar Pertunjukan Berjudul Senapati Pancala

sanggar-budaya-monas-menggelar-pertunjukan-berjudul-senapati-pancala.jpg

Sanggar Budaya Monas Menggelar Pertunjukan Berjudul Senapati Pancala

Di Kerajaan Hastinapura, Raden Dewabrata adalah putra mahkota hasil perkawinan Prabu Sentanu dengan permaisuri pertamanya. Setelah kepergian permaisuri pertama Prabu Sentanu ingin memperistri Dewi Setyowati. Namun Dewi Setyowati baru bersedia diperistri oleh Prabu Sentanu dengan syarat keturunannyalah yang kelak akan memerintah kerajaan Hastinapura.

Agenda Budaya

Sanggar Budaya Monas didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses menggelar Pagelaran Wayang Orang berjudul Senapati Pancala, pada tanggal 22 April 2107 bertempat di Gedung Kesenian Jakarta.

Di Kerajaan Hastinapura, Raden Dewabrata adalah putra mahkota hasil perkawinan Prabu Sentanu dengan permaisuri pertamanya. Setelah kepergian permaisuri pertama Prabu Sentanu ingin memperistri Dewi Setyowati. Namun Dewi Setyowati baru bersedia diperistri oleh Prabu Sentanu dengan syarat keturunannyalah yang kelak akan memerintah kerajaan Hastinapura. Demi memenuhi keinginan ayahandanya untuk memperistri Dewi Setyowati, maka Raden Dewabrata bersumpah dihadapan ayahandanya untuk tidak menikah seumur hidupnya sehingga tidak akan memperoleh keturunan. Karena keikhlasannya, Prabu Sentanu kemudian menganugerahkan nama baru kepada Raden Dewabrata yaitu Bisma Mahawira (Prajurit yg sangat sakti).

Dari perkawinan Prabu Sentanu dan Dewi Setyowati lahirlah Raden Citrowiryo dan Citroseno. Ketika keduanya telah dewasa, Raden Dewabrata membantu kedua adik tirinya untuk mengikuti sayembara di Kerajaan Kasi dan memboyong  3 putri dari Prabu Kasendra yaitu Dewi Amba, Dewi Ambika dan Ambalika. Dewi Ambika kemudian diperistri oleh Raden Citrowiryo dan Dewi Ambalika diperistri oleh Citroseno. Sedangkan Dewi Amba secara tidak sengaja terbunuh oleh Raden Dewabrata ketika sedang memaksakan kehendaknya untuk diperistri oleh Dewabrata. Sebelum meninggal Dewi Amba bersumpah bahwa kelak dalam perang Bratayudha, Dewi Amba akan menitis kepada seorang senapati wanita dari kerajaan Pancala dan akan mengalahkan Dewabrata.

Keturunan dari Prabu Sentanu dan Dewi Setyowati adalah keluarga Kurawa dan keluarga Pandawa yang merupakan cucu- cucu  dari kerajaan Hastinapura yang kelak akan berperang dalam perang Bratayudha.

Kerajaan Pancala :

Pada suatu ketika, Prabu Drupada dari kerajaan Pancala mengadakan sayembara untuk mencari jodoh bagi putrinya Dewi Srikandi yang berjiwa perwira dan juga merupakan senapati di kerajaan Pancala. Bagi siapa yang dapat mengalahkan Srikandi maka akan dapat memperistri Srikandi. Sayembara tersebut dimenangkan oleh Dewi Larasati yang berperang untuk Raden Arjuna dan pada akhirnya Raden Arjuna dapat memperistri Dewi Srikandi yang kemudian menjadi bagian dari keluarga Pandawa.

Perang besar Bratayudha di Tegal Kurusetra :

Terjadi pertempuran besar antara keluarga Pandawa dan keluarga Kurawa masing-masing dengan para sekutunya. Raden Dewabrata yang sudah bergelar Resi Bisma berdiri sebagai panglima perang membela keluarga Kurawa dan tidak ada seorang senapatipun dari pihak keluarga Pandawa yang dapat mengalahkan Resi Bisma karena kesaktiannya. Keluarga Pandawa sendiri tidak tega untuk melawan Resi Bisma karena juga merupakan eyang keluarga Pandawa. Atas nasihat dari Prabu Kresna yang merupakan titisan Batara Wisnu, Dewi Srikandi kemudian ditunjuk untuk melawan dan mengalahkan Resi Bisma.

Pada saat Dewi Srikandi bertempur menghadapi Resi Bisma, Dewi Amba menitis ke Dewi Srikandi dan sesuai dengan sumpah Dewi Amba yang dikabulkan oleh para dewata, Resi Bisma kemudian gugur dihujani panah Srikandi. Pada saat itu sukma Dewi Amba menjemput sukma Resi Bisma dan bersama berangkat kekahyangan diiringi para bidadari.

Tagar: