Tiga pencopet sedang beraksi di sebuah taman kota. Karena tanpa perencanaan yang matang, dalam penyamarannya, mereka bahkan mencopet kawan mereka sendiri. Dan ketika mereka sedang menyamar dalam pakaian bangsawan Spanyol, seorang bangsawan menawari mereka untuk menginap di sebuah villa keluarga, villa Des Boyard.
Di villa ini mereka merencanakan pekerjaan besar, sementara dua orang dari mereka jatuh cinta pada keponakan sang bangsawan. Hal ini bersamaan dengan diadakannya festival dengan tema pesta pencuri di kota tersebut, sehingga memudahkan penyamaran kawanan pencopet tersebut. Namun sayang tanpa mereka sadari skenario penipuan yang mereka rencanakan telah masuk kedalam rangkaian skenario besar yang dirancang oleh sang bangsawan sendiri.
Inilah kisah klasik, yang terasa aktual sampai sekarang. Jalinan kisah ini coba mengingatkan kita semua, jangan pernah memberi peluang rencana kejahatan muncul dan terlaksana. Waspadalah.
Pementasan teater berjudul “Pesta Pencuri” karya Jean Anouilh yang disutradarai IGN. Arya Sanjaya dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses digelar di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, pada 30 Oktober 2018.
Pementasan yang dibalut dengan komedi ini merupakan bagian dari ulang tahun Studiklub Teater Bandung (STB) ke-60. 60 tahun tentu bukan usia muda untuk sebuah kelompok teater. Bertahannya STB dalam liku kehidupan zaman patut mendapat apresiasi karena mampu bertahan sampai saat ini. Apalagi menelisik dalam sejarah teater, STB wajib menjadi catatan kaki tentang teater modern tertua di Indonesia.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.