Kegiatan pameran seni rupa ARTJOG 2015 telah sukses diselenggarakan pada tanggal 6-28 Juni 2015, bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, Jl. Sriwedari no. 1, Yogyakarta, mengusung tema Infinity in Flux – The Unending Loop That Bonds The Artist and The Audience. Tahun 2015 merupakan kali kedelapan penyelenggaraan ART|JOG, setelah sebelumnya ART|JOG berlangsung sukses dan mendapat atensi tinggi dari publik.
Pembukaan Artjog 2015 berlangsung sangat meriah dengan penampilan dari Melati Suryodharmo, serta penampilan unik seniman lainnya yang ikut berpartisipasi. Pembukaan festival ini mengundang antusiasme masyarakat yang hadir memenuhi lokasi di Taman Budaya Yogyakarta.
Tahun ini adalah pagelaran ART|JOG yang kedelapan. Angka ‘8’ adalah bilangan bulat berupa garis tak terputus dalam sebuah rangkaian tak terhingga, sebuah refleksi aliran dan keabadian yang menjadi inspirasi ART|JOG tahun ini. Figur ini mewakili jalinan abadi tak terputus yang membawa kita kepada Fluxus, gerakan artistik yang berawal pada 1960-an. Dari bahasa Latin yang berarti “alir, fluks” (kata benda); “mengalir, likuid” (kata sifat)- Fluxus adalah jaringan internasional yang terdiri dari seniman, komposer dan desainer yang menggabungkan beragam media dan disiplin artistik. Sebuah gerakan antiseni yang menghilangkan batas antara penonton dan karya.
Beberapa seniman ternama Fluxus diantaranya Yoko Ono, George Maciunas, John Cage, Christo dan George Brecht. Fenomena Fluxus tetap menginspirasi karya kontemporer, menjadikannya relevan hingga kini seperti saat ia pertama kali mengguncang dunia seni 50 tahun lalu. “Infinity in Flux” dipilih sebagai tema untuk ART|JOG|8 dan mengundang seniman untuk menghasilkan dan menampilkan karya-karya interaktif yang melibatkan berbagai bahan, tema dan indra, demi interaksi yang tak terbatas hanya pada visual melainkan juga gerak, suara, aroma, rasa, dan lainya yang meluncurkan ekspresi multi-indra dan meniadakan batasan antara seniman dan penonton. Lebih dari semata merayakan Fluxus, “Infinity in Flux” menyadarkan pentingnya keberadaan karya seni yang “tak terbatas” di tengah dunia yang semakin tak berjarak, karya seni yang tidak lagi dibatasi oleh singularitas media karya yang melibatkan dan memprovokasi semua indra, serta membawa penonton larut dalam seni.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.