Kethoprak Conthong Yogyakarta Mempersembahkan Baron Sakendher - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Kethoprak Conthong Yogyakarta Mempersembahkan Baron Sakendher

pertunjukan-wayang-orang-berjudul-pandu-dewanata2.jpg

Kethoprak Conthong Yogyakarta Mempersembahkan Baron Sakendher

Baron Kawitparu sangat sedih, karena sebagai orang kaya dan memiliki banyak isteri tetapi tidak mempunyai anak.

Agenda Budaya

Pertunjukan berjudul Baron Sakendher persembahan dari Kethoprak Conthong Yogyakarta bersama Bakti Budaya Djarum Foundation digelar di Gedung Concerthall Taman Budaya Yogyakarta, pada tanggal 28 dan 29 Desember 2018.

Baron Kawitparu sangat sedih,  karena sebagai orang kaya dan memiliki banyak isteri tetapi tidak mempunyai anak. Kemudian ia memiinta tolong Begawan Mintuna. Begawan Mintuna meramalkan Baron Kawitparu akan mempunyai dua belas anak. Ia sanggup menolong, asal ia diperbolekan meminta satu anak yang akan dijadikan anak angkat sesuai dengan pilihannya. Syarat ini pun disetujui oleh Baron Kawitparu.

Ramalan terbukti. Baron Kawitparu memiliki dua belas anak. Anehnya Ken Manikhara isteri yang disingkirkan melahirkan anak kembar. Bahkan Mbok Untali, pembantunya juga melahirkan anak kembar. Begawan Mintuna pun menagih janji. Ken Manikhara tidak tega berpisah dengan anaknya. Dengan dibantu Samas ia mengawasi dan membantu bila Baron Sakendher, anaknya menemui kesulitan.

Dari informasi Singgunkara, Baron Sakendher bisa menguak rahasia Begawan Mintuna. Ternyata ia adalah jin yang menjelma sebagai manusia dan selalu memakan manusia bila tidak mendapat mangsa, ia akan memakan anaknya sendiri. Baron Sakendher marah dan membunuh Begawan Mintuna. Ratna Sayempraba, anak Begawan Mintuna sekaligus musuh negara, yang dibantu Kukup dan Krakal membalas kematian ayahnya. Keinginannya tidak terlaksana, ia justru menemui kekalahan. Ia lari, menyamar sebagai putri Prengging dan mendekati Raja Spanyol. Raja Spanyol tertarik pada kecantikannya dan diperisteri. Sebagai isteri baru ia minta agar membuat sayembara untuk menangkap Sayempraba dan merebut pusaka saktinya. Dalam hati ia berharap Baron Sakendher akan mengikuti sayembara dan akhirnya mati dibunuh para jin penunggu pusaka. Raja yang tidak tahu siapa sebenarnya isteri barunya itu, menuruti permintaannya.

Baron Sakendher mengikuti sayembara. Ternyata ia mampu merebut pusaka milik Sayempraba. Tetapi pusaka itu langsung ia banting, sehingga terbongkarlah kedok isteri baru raja, ia kembali menjadi jin. Baron Sakendher pun diberi hadiah. Ia akan dijadikan menantu raja. Tetapi Baron Sakendher menolak dan memilih meninggalkan Spanyol. Ia ingin menundukkan dunia, minimal menjadi raja di negeri yang lebih baik dari Spanyol.

Dalam pengembaraannya ia menemukan negeri yang bagus dan ingin menguasainya, yaitu negeri Mataram yang telah dikuasai oleh Panembahan Senapati. Saat Baron Sakendher ingin mengalahkan Panembahan Senapati, ia diserang dari belakang oleh Retna Sayempraba yang masih menaruh dendam. Baron Sakendher pingsan, tetapi mendapat pertolongan dari Panembahan Senapati. Ia sembuh tetapi kehilangan ingatan masa lalunya. Oleh Penembahan Senapati, Baron Sakendher dijadikan pesuruh atau juru taman. Ken Manikhara yang lama mencari kepergian anaknya sangat bersyukur, karena anaknya masih hidup. Ia juga bersyukur karena anaknya tidak lagi menyombongkan kesaktiannya. Ia lebih suka mempunyai anak sebagai abdi yang melayani dengan baik pada semua orang, daripada menjadi pemimpin yang sombong dan egois.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar: