Setelah sukses dengan film pertamanya “TOILET BLUES”, Sunshine Pictures dan MAV Production optimis mengarap kembali film layar lebar berjudul “BULAN DI ATAS KUBURAN“. Film ini disutradarai oleh Edo W.F. Sitanggang yang sebelumnya menyutradarai beberapa film documenter, Sound Designing, dan Produser film Toilet Blues.
“BULAN DI ATAS KUBURAN” merupakan sebuah film layar lebar yang diadaptasi dari film karya Asrul Sani dengan judul yang sama di tahun 1973, terinspirasi dari sajak Sitor Situmorang. Film ini bercerita tentang Sahat, Tigor dan Sabar, tiga orang sahabat dari Toba (Sumatra Utara) yang mencoba menaklukkan Ibu kota tanpa melepaskan idealisme yang mereka miliki. Seiring perjalanan waktu, mereka melihat Ibu kota telah menjadi hutan belantara yang menyesatkan, membuat setiap orang dengan mudah kehilangan jati dirinya.
Selain mengetengahkan tentang persahabatan, intrik politik dan cinta yang tersisa, termasuk mengupas tema-tema sosial yang tetap hidup lintas generasi, film ini juga akan mengangkat keidahan alam Toba, Sumatera Utara yang dapat dinikmati melalui pengambilan gambar dengan teknik yang baik sehingga menghasilkan visual yang memukau. Film ini juga didukung oleh sejumlah figur berbakat perfilman tanah air seperti: Rio Dewanto, Donny Alamsyah, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan, Ria Irawan, Ray Sahetaphy, Andre Hehanusa, Mentari De Marelle dan masih banyak lagi.
Sebuah cerminan realita modern, film ini mengedepankan cerita Jakarta masa kini, Ibu Kota yang kian hari kian padat karena tingkat urbanisasi yang tinggi, dimana diantara mereka mencoba menggapai mimpi namun tak jarang berakhir dengan tangan hampa. Film ini juga diharapkan dapat dijadikan media yang menginformasikan penduduk daerah bahwa Jakarta bukanlah kota penuh mimpi seperti dahulu, dan saatnya bagi para pemuda untuk menumbuhkan kesadaran dan membangun daerahnya masing-masing tanpa mengabaikan mimpi.