Cerita cinta, memang sebuah topik yang sepertinya tak kunjung habis diulas. Selalu ada saja bagian dari cerita cinta yang membuat orang tak jengah untuk menikmati cerita bergenre tersebut. Terlebih lagi remaja yang menginjak masa dewasa, ingin banyak tahu, dan sensitif karena urusan percintaan. Menilik fenomena yang sedang terjadi maka kali ini teater Buih Fakultas Ekonomika dan Bisnis tertarik untuk mengangkat cerita cinta dalam ruang seni pertunjukan Pentas Akbar Teater Buih tahun 2015 ini.
Berangkat dari naskah yang ditulis oleh Iruka Dhaniswara, seorang anggota teater Tikar, sebagai bentuk pelampiasan kegelisahan pribadi tentang cerita cinta yang dialami, menjadikan naskah Adneksa Ruang Cinta ini lebih hidup dan dapat menyentuh nurani penonton karena seringkali banyak orang yang mengalami hal serupa. Merasakan banyak peristiwa dan rasa karena sebuah hubungan yang seperti digembor-gemborkan oleh banyak orang. Hubungan atas dasar cinta.
Hesty Yulinda Purna Lestari, yang menjadi sutradara dalam pementasan ini ingin menyampaikan bahwa sekarang ini banyak perempuan-perempuan yang ketika memiliki hubungan dengan seorang laki-laki terlalu nrimo, dengan perlakuan yang sebenarnya tidak benar. Merasa jika pengekangan yang dilakukan oleh pasangan sebagai bukti tanda cinta, merasa limbung karena keinginan tidak dipenuhi pasangan, dan masih banyak lagi hal yang semakin membuat hidup yang seharusnya bisa mandiri menjadi sangat ketergantungan. Karena pada dasarnya sifat perempuan memang lembut dan mudah tersentuh sehingga dengan sekali rayuan maut dari lelaki, mereka dapat dengan sekejap memberikan seluruhnya. Sutradara berharap dengan mengangkat naskah ini, para perempuan dapat sadar dan menjalankan hubungan yang katanya didasari oleh rasa cinta dengan lebih hati-hati. Semoga berkurang kasus kekerasan dalam menjalin hubungan. Karena sejatinya, hidup remaja tak selalu harus berkutat dengan hubungan cinta yang memusingkan.
Bukan hanya pementasan teater, karena terdapat macam-macam jenis seni budaya. Pengisi acara pada pementasan ini adalah Uyao Moris yang merupakan pemain alat musik khas suku Dayak, yaitu Sampek. Kemudian ada organisasi pada lingkup fakultas yang bergerak dalam bidang seni budaya seperti UPK Tari Saman, band akustik dari Persekutuan Mahasiswa Kristen, dan ada Economic Voice, kelompok paduan suara Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Selain bertujuan untuk merekatkan sinergisitas antar organisasi yang bergerak dalam bidang seni pertunjukan budaya, teater buih juga bertujuan untuk menyeimbangkan dan menyusun acara yang harmonis. Yaitu acara yang dapat merangkul berbagai jenis seni yaitu tradisional dan modern. Bukan hanya suguhan, Merchandise dan Doorprize undian nomor kursi pun ikut mencairkan suasana pementasan.
Pentas budaya Akbar Teater Buih Adneksa Ruang Cinta akan diselenggarakan di Auditorium RRI Semarang, pada tanggal 4 Juni 2015, pukul 19.00 WIB- 19.30 WIB. Semoga dapat meningkatkan kualitas anggota teater Buih dan dapat menjadi salah satu sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat Semarang.
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi panitia : Rosa (0857 2787 0584)