Pertunjukkan Tari: “MEDIUM” & Lengger Banyumasan oleh Rianto & Yayasan Rumah Lengger Banyumasan 19.00
Perjalanan tubuhku adalah sebagai bahasa manusia yang tanpa tanda, bahasa yang melebur, menjadi manusia yang utuh. Medium adalah ungkapan universal Rianto pada sebuah kebebasan, untuk menjauhkan diri dari dogma dan menerima kontradiksi, misteri, dan keberagaman berlapis yang merupakan inti dari tradisi Jawa.
- 2 Maret @ 7:00 pm - 2 Maret @ 8:00 pm
- Galeri Indonesia Kaya
- Gratis
- Semua Umur
Reservasi Tiket
Agenda Budaya
Karya tari medium adalah bentuk karya tari kontemporer yang diciptakan dari hasil penelitian selama 3 tahun tentang perjalanan tubuh penari lengger. Dalam Medium, Rianto mengenal istilah Lengger yang berasal dari kata leng ngger yang artinya “nasehat, untuk mengingat dan selalu berhati-hati dalam hidup, bahwa tubuh kita akan kembali ke asalnya”.
Serangkaian kajian mengenai hubungan antara tubuh pada sebuah kepercayaan , tubuh sosial, tubuh politik, dan tubuh tradisional. Bahasa gerak Rianto yang virtuoso dipadukan dengan vokal yang kuat dan musik perkusi oleh Cahwati, yang juga berasal dari Banyumas. Mereka mencari hubungan antara gerak tubuh dan musik yg menjadi inti tradisi Lengger.
Rianto adalah seorang seniman tari juga aktor dari Banyumas yang sekarang menetap di Tokyo, Jepang. Ketubuhan dan karya Rianto berfokus pada kesenian Lengger Banyumasan dari Jawa Tengah, sebuah bentuk tari lintas gender. Beberapa karya Lengger yang telah diciptakannya yaitu, Lengger Topeng, Lengger Sekar melati, Banyumas Megot, Lengger Eling-Eling, dan lainnya. Beberapa karya kontemporer yang telah diciptakannya yaitu Medium, Body without Brain, Soft Machine-Rianto, Mantra Tubuh, Perjalanan Tubuh Jawa (Humboldt Forum -Museum Berlin), Pintu Amaterasu, Shadowing The Body, dan lain sebagainya.
Setelah sukses dengan karya Soft Machine yang sudah di tampilkan lebih dari 50 kali pertunjukan di berbagai festival internasional dan dunia, kini Rianto kembali ke kampung halamannya dan menjalin hubungan dengan para empu lengger untuk mempertahankan keberlangsungan kesenian lengger dan juga untuk berdialog tentang pertentangan situasi tubuh yg dihadapinya pada tubuh biner. Sebuah ruang antara maskulin dan feminim, antara adat istiadat dan prinsip-prinsip agama, antara kendali kesadaran dan tidak sadar (kesurupan), karya Medium sudah di tampilkan di beberapa festival internasional lebih dari 50 kali pertunjukan, juga sebagai dasar terciptanya film “Kucumbu Tubuh Indahku“ karya sutradara Garin Nugroho di tahun 2018.
Rianto juga tergabung dalam sebuah dance company di London bernama Akram Khan Dance Company yang telah mementaskan lebih dari 100 kali karya “Until The Lion” di seluruh penjuru dunia. Ia juga memiliki komunitas sanggar tari di Tokyo bernama Dewandaru Dance Company, komunitas lengger di Banyumas yaitu Rumah lengger banyumas.