Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia (HPI) 2017 dilaksanakan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, 4 Oktober 2017. Agenda utama malam itu adalah pengumuman dan penyerahan anugerah kepada pemenang Sayembara Buku Puisi HPI 2017. Dewan juri yang terdiri dari Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM, dan Maman S Mahayana, memilih buku kumpulan puisi Giang (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2017) karya Irawan Sandya Wiraatmaja sebagai pemenang utama.
Selain itu, dewan juri juga memilih lima buku unggulan, yakni Berguru kepada Rindu karya Acep Zamzam Noor (Diva Press, Yogyakarta, 2017), Hanya Melihat Hanya Mengagumi karya Din Saja (Imaji Indonesia, Depok, 2017), Surat Cinta dari Rindu karya Candra Malik (Noura, Yogyakarta, 2017), Hadrah Kyai karya Raedu Basha (Gending Pustaka, Yogyakarta, 2017), dan Akar Ketuban karya Umi Kulsum (Interlude, Yogyakarta, 2017).
Menurut ketua panitia HPI, Asrizal Nur, sayembara buku puisi tahun ini diikuti 230 buku. "Peserta sayembara buku puisi ini berasal dari berbagai pelosok negeri. Diikuti para penyair pemula hingga penyair yang sudah punya nama," katanya.
Perayaan HPI 2017 dimulai 1 Oktober dengan Panggung Apresiasi di plaza parkir TIM, kemudian Panggung Parade Puisi Pejabat, Tokoh, Pengusaha, dan Penyair pada 3 Oktober di Graha Bhakti Budaya. Puncaknya adalah Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2017 di tempat sama. Perayaan hari puisi ini didukung oleh sejumlah lembaga dan perusahaan, seperti Bakti Budaya Djarum Foundation, Peruri, Bank BTN, Intiland, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Badan Bahasa, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta sejumlah pejabat pemerintah.
Ikut mengisi malam puncak, antara lain, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, penyair pengusaha A. Slamet Widodo, Hasan Aspahani, Ine Febriyanti, Asrizal Nur, Siswono Yudo Husodo, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Abdul Hadi WM, Dirut Bank BTN Maryono, Dubes Lybia Sadegh MO Basadegh, dan Jose Rizal Manua bersama kru Teater Tanah Air. Sedangkan parade puisi diisi, antara lain oleh penyair Ahmadun Yosi Herfanda, Rini Intama, Hana Fransisca, serta sejumlah pejabat dan anggota dewan.
Hari Puisi Indonesia (HPI) dirayakan setiap tahun sejak 2012. Dimulai dengan deklarasi HPI yang diprakarsai oleh penyair Rida K Liamsi dan para inisiator lainnya pada 22 November 2012. Deklarasi dibacakan oleh presiden penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, didampingi 40 penyair se-Indonesia. Deklarasi tersebut menetapkan bahwa Hari Puisi Indonesia jatuh pada hari lahirnya penyair Chairil Anwar, 26 Juli, sebagai wujud penghormatan kepada penyair yang telah meletakkan tonggak puisi modern Indonesia itu.