Kethoprak Conthong Yogyakarta bersama Bakti Budaya Djarum Foundation sukses menggelar pertunjukan berjudul Jaka Pengasih, di Gedung Concerthall Taman Budaya Yogyakarta tanggal 29 dan 30 Desember 2017, Pukul 20.00 WIB.
Kematian Rara Mendut dan Pranacitra membuat Tumenggung Wiraguna sedih dan merasa bersalah. Lalu ia memerintahkan anak angkatnya (Jaka Pengasih) untuk megamankan daerah pantai utara agar tidak ada lagi pemberontakan, tidak ada lagi putri boyongan, tidak ada lagi ke gagalan dalam proses pernikahan yang berakhir dengan kematian. Sebagai anak yang berbakti pada orang tua, Jaka Pengasih pun menyanggup dan melaksanakan tugas itu.
Di tempat tugasnya yang baru, Jaka Pengasih bertemu dengan Rara Sepranti, seorang gadis yang akan dinikahkan dengan Adipati Encik Semail, penguasa di kadipaten Pandanarang. Rara Sepranti sebenarnya tidak mencintai Adipati Encik Semail, karena perilakunya dikenal sangat arogan. Mbok Witata (ibu Rara Sepranti) yang punya utang dan takut pada sang adipati pun memaksa anaknya agar mau menikah. Rara Sepranti hanya memiliki pilihan yang serba tidak enak, terpaksa menikah atau tega bila ibunya dihukum. Ternyata ia memilih terpaksa menikah.
Dalam suasana keterpaksaan itu, Rara Sepranti bertemu dengan Jaka Pengasih. Keduanya saling jatuh cinta. Setelah tahu masalah yang dihadapi Rara Sepranti maka Jaka Pengasih berusaha membawa pergi Rara Sepranti. Usahanya mengalami kegagalan. Rara Sepranti dapat ditangkap prajurit Kadipaten Pandanarang. Rara Sepranti pun segera dinikahi Adipati Encik Semail. Jaka Pengasih tak putus asa. Dibantu Arudita, Maling Semboya dan prajurit Mataram, ia berhasil membawa lari Rara Sepranti. Prajurit Kadipaten Pandanarang yang mengejarnya dapat dihalau oleh prajurit Mataram.
Meski dikemas dengan humor, namun tetap mengusung konsep kesenian ketoprak yang cukup baku. Sisipan pesan dengan dibumbui humor kekinian membuat penonton yang memadati lokasi pentas tertawa terpingkal-pingkal tanpa henti. Pementasan yang digelar Kethoprak Chontong selalu mengambil sumber pada serat, babad dan cerita tutur lainnya, digarap dengan konten yang memuat pesan-pesan positif bagi masyarakat.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.