Teater Keset didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pertunjukan dari naskah karya penulis Yogyakarta, Andy SW, dengan judul “Mak Ana Asu Mlebu Ngomah”, pada tanggal 2-3 November 2018, di Auditorioum Universitas Muria Kudus.
Pertunjukan panggung teater berkisah tentang ketentraman masyarakat yang terusik dengan kehadiran sosok-sosok yang bertingkah aneh. Tatanan kehidupan masyarakat menjadi kacau. Keanehan-keanehan tersebut menjadi sedikit menggelitik ketika apa saja yang ada, berusaha untuk diambil dan dibawa lari. Surip, berusaha mengusir sosok tersebut dengan senjata peninggalan orang tuanya. Mak Jiuk dan Sumi, juga sahabatnya Cothot dan Bakir, saling membantu mengembalikan ketentraman kampungnya.
Baru kemudian mereka sadar, bahwa keberadaan orang-orang di kampung hanya tinggal mereka berlima. Sedangkan warga yang lain sudah berubah menjadi sosok aneh tersebut, yang mereka sebut dengan Asu. Hingga satu waktu, seorang yang dituakan meninggal dunia. Beliau adalah Mbah Karto. Seseorang yang memberi hidup pada orang-orang kampung, yang mengajarkan banyak hal tentang hidup. Lalu mereka berusaha mengubur Mbah Karto dengan berbagai sudut pandang dan keinginan mereka. Bahwa Mbah Karto layak dikenang dan dipertahankan sosoknya untuk dijadikan sejarah, dan panutan di kampung mereka.
Saat upacara pemakaman Mbah Karto berlangsung, tiba-tiba sosok-sosok aneh itu datang. Sang Pemimpin mengatakan bahwa dia hanya ingin menyaksikan pemakaman musuh bebuyutannya sejak jaman Belanda itu. Karena geram, Surip ditemani ibu dan dua kawannya berusaha mengusir anjing-anjing itu dengan perjuangan yang berat dan melelahkan.
Keluarga Segitiga Teater atau Keset, telah memproduksi 15 karya pemanggungan dalam kurun waktu 9 tahun. Sebuah pencapaian yang (bisa) dikatakan lebih dari cukup untuk sebuah komunitas, dimana para anggotanya hampir rata-rata adalah pekerja, yang sedari pagi hingga sore disibukkan oleh rutinitas masing – masing.
Semoga kegiatan panggung teater indonesiakaya ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.