Kegiatan “Festival dan Anugerah Putu Wijaya” yang didukung juga oleh Bakti Budaya Djarum Foundation berlangsung di Gedung Kesenian Tasikmalaya pada 27 November sampai 4 Desember 2018.
Festival ini, merupakan wujud ucapan terima kasih dari seniman kepada seniman atau dari pegiat teater kepada Putu Wijaya yang telah banyak memberikan warna bagi dunia pertunjukan teater sekaligus penulisan naskah. Putu Wijaya tidak sekedar milik Teater Mandiri, tetapi aset berharga yang mewarnai peta kebudayaan dan kesenian di Indonesia yang telah melampaui banyak generasi.
Entitas ini dihidupkan oleh Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya dengan mengundang para pegiat teater di tanah air untuk ikut serta membincangkan karya-karya Putu Wijaya dalam bentuk sarasehan yang mengetengahkan para pengamat teater, Prof. Jakob Sumardjo dan Halim H.D. Di samping itu, dipentaskan pula karya-karya Putu Wijaya, dan dipungkas pidato kebudayaan yang langsung disampaikan sang Maestro Putu Wijaya.
Beberapa kelompok teater yang ikut partisipasi pentas dalam kegiatan ini, diantaranya: Teater Dongkrak (Tasikmalaya), Teater Api Indonesia (Surabaya), Jurusan Teater ISI (Padang Panjang), Jurusan Teater STKW (Surabaya), Ngaos Art (Tasikmalaya), Jurusan Teater IKJ (Jakarta), Aktor Piktorial (Bandung), Teater Mandiri (Jakarta), Teater Payung Hitam (Bandung).
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.