Kriya bambu adalah salah satu produk keunggulan Jawa Barat yang banyak terpusat di Tasikmalaya. Potensi begitu besar dimiliki kabupaten yang sudah mewarisi keterampilan, keahlian, sumber daya alam maupun manusia selama ratusan tahun. Namun, potensi ini tergerus oleh rendahnya kualitas kriya bambu dan pendapatan para perajinnya yang mengakibatkan industri kriya bambu tidak berkembang. Begitu pula jumlah perajin yang semakin sedikit karena profesi ini tidak lagi menarik bagi generasi muda yang memilih urbanisasi ke kota.
Melihat kondisi ini, Studio Dapur, kewirausahaan sosial berbasis studio desain, berkolaborasi dengan perajin bambu terbaik di desa Padakembang, Singaparna, untuk mengembangkan dan memproduksi kriya bambu berkualitas artisan. Produk didesain dengan selera kontemporer yang membuat produk bambu dapat kembali hidup di rumah-rumah urban modern sekalipun. Tujuannya adalah untuk kembali mengenalkan keunggulan kriya bambu di masyarakat modern yang sudah asing dengan produk alami ramah lingkungan ini. Pada akhirnya, perajin bambu akan diuntungkan dengan meningkatnya nilai jual produk dan pendapatan mereka melalui luasnya jangkauan pasar. Selain itu, Studio Dapur menjamin kerja sama terjalin mutual dengan membagi 10% sahamnya untuk kelompok perajin.
Perpaduan teknik tradisional dengan desain modern telah mengangkat ketertarikan masyarakat terhadap produk-produk Studio Dapur. Terbukti dengan terpilihnya Studio Dapur di antara 36 studio desain lainnya dari 18 negara untuk memamerkan karyanya di interior and lifestyle trade fair terbesar di dunia, Ambiente, di Frankfurt, Jerman pada 8-12 Februari 2019. Menyajikan kriya bambu modern kepada lebih dari 140.000 pengunjung dan buyer dari 160 lebih Negara. Ini merupakan peluang emas bagi Studio Dapur untuk memperluas cakupan bisnisnya melalui ekspor. Kegiatan pameran Studio Dapur ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pengalaman dan pembelajaran terhadap pasar internasional dan Eropa sangatlah penting untuk membuka pintu pasar ekspor dengan variasi produk yang begitu luas di Ambiente. Lebih dari empat ribuan perusahaan membuka wawasan dan jaringan Studio Dapur. Peluang kerja sama dan kolaborasi sesama studio desain juga terbuka saat menjalin relasi dengan para desainer dari bermacam negara. Apresiasi terhadap kualitas desain dan produk banyak didapatkan dari pengunjung booth Studio Dapur. Hasilnya, beberapa buyer berpotensial dari Spanyol, Portugal, Belgia, dan Finlandia tertarik untuk membeli dan memasarkan produk Studio Dapur.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.