Suluk Maleman adalah acara rutin bulanan yang dirancang sebagai ajang untuk silaturrahim pikiran, mengaji masalah-masalah yang dihadapi bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini sejak awal digagas sebagai oase untuk merekatkan kembali ikatan kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kegiatan ini berlangsung rutin setiap bulan bertempat di Rumah Adab Indonesia Mulia, Jalan P. Diponegoro No 94, Pati, Jawa Tengah, dengan menghadirkan kegiatan pentas seni dan diskusi Budaya. Beragam tema dihadirkan dalam Suluk Maleman tahun 2018.
Pada bulan Januari 2018, tema yang diangkat adalah “Ingatan Para Pelupa”, dengan menghadirkan pembicara KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen. Pada bulan Februari 2018 dengan tema “Gondelan Barang Ambruk”, dengan menghadirkan pembicara Emha Ainun Nadjib dan KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen. Pada bulan Maret 2018 dengan tema “Indonesia, Bukan Yang Ini”, dengan menghadirkan pembicara KH. Agus Sunyoto. Pada bulan April 2018 dengan tema “Zaman Pekok Now", dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. Saratri Wilonoyudho, KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen, Drs. Ilyas M.Ag, Budi Maryono, dan diselingi monolog oleh Eko Tunas. Pada bulan Mei 2018 dengan tema “Jalan Cinta”, dengan pembicara Muhammad Aniq, Muhajir Arrasyid, dan Ali Fathkan. Pada bulan Juni 2018 dengan tema “Bulan Beribu Kasih Sayang”, dengan menghadirkan pembicara Anis Sholeh Ba’asyin serta pagelaran music Semesta Cinta oleh Orkes Puisi Sampak GusUran.
Pada bulan Juli 2018 dengan tema “Taubat Nusantara”, dengan menghadirkan pembicara Sujiwo Tejo, Prof. Dr. Saratri Wilonoyudho, Drs. Ilyas M.Ag, dan Budi Maryono. Pada bulan Agustus 2018 dengan tema “Kitab Taubat dan Era Kekeruhan”, dengan menghadirkan pembicara KH. Ulil Abshar Abdalla, KH. Dr. Abdul Ghofur Maimoen. Pada bulan September 2018 dengan tema “Peradaban Minus Manusia”, dengan menghadirkan pembicara Drs. Ilyas M.Ag, dan Tri Wahyu Budi S. Pada bulan Oktober 2018 “Berbuih-buih Dahulu, Bersakit-sakit Kemudian” dengan menghadirkan pembicara Sujiwo Tejo, Dr. Abdul Jalil, Drs. Ilyas M.Ag, dan KH. Ahmad Nadhif Abdul Mudjib. Pada bulan Nopember 2018 dengan tema “Geger Oyak-oyakan Genderuwo”, dengan menghadirkan pembicara Dr. Bambang Sadono, Eko Tunas dan Budi Maryono. Pada bulan Desember 2018 dengan tema “Awan Hitam Di Negeri Cahaya” dengan menghadirkan pembicara A. Mustofa Bisri (Gus Mus), Prie GS, Harjanto Halim, dan Candra Malik.
Kegiatan ini semoga menjadi inspirasi bagi masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan rasa cinta pada budaya sendiri. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.