Cakramurti Collective bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, dan Teater Utan Kayu menyelenggarakan sebuah pertunjukan seni multidisiplin eksperimental yang berangkat dari khazanah budaya nusantara. Pertunjukan ini merupakan sebuah pertunjukan eksperimental yang menggabungkan berbagai disiplin seni, seperti tari, fashion, instalasi, dan musik dengan judul Zie. Karya tersebut dipentaskan pada tanggal 14 September 2019 di Teater Utan Kayu, Jakarta.
Konsep pertunjukan dibangun dari budaya Bugis yang menjunjung tinggi keberagaman gender dalam praktik kehidupan masyarakatnya. Masyarakat Bugis mengenal 5 macam gender dalam konstruksi sosial-budayanya. Mereka adalah Oroane, Makkunrai, Calabai, Calalai, dan Bissu.
Konsep spektrum gender non-biner ini masih diakui di Bugis. Namun seiring berjalannya waktu, peran-peran penting dari gender terutama Bissu semakin terdiskriminasi bahkan terancam punah. Padahal pada masanya, Bissu merupakan seorang tokoh penting yang memegang peran-peran vital dalam kehidupan sosial masyarakat Bugis. Dalam sureq La Galigo disebutkan bahwa Bissu adalah seorang pendeta dan abdi dalem kerajaan-kerajaan di Bugis sejak abad ke-9 Masehi.
Berangkat dari kegelisahan tersebut, pertunjukan ini mencoba untuk merestorasi pemikiran masyarakat mengenai konstruksi sosial-budaya nusantara di masa lampau yang diejawantahkan ke dalam suatu medium pertunjukan eksperimental. Pertunjukan ini mencoba untuk mempertanyakan kembali tentang makna keberagaman pada era saat ini melalui eksplorasi gerak, suara, dan instalasi.
Pertunjukan ini juga berkolaborasi dengan beberapa seniman seperti Yennu Ariendra sebagai komposer musik, Try Anggara sebagai penari, Josh Marcy sebagai penari, Razan Mohamad sebagai penari, dan Fitri Anggraini sebagai penari.
Cakramurti Collective adalah sebuah platform berkesenian berbasis pemikiran dan riset yang menyediakan wadah bagi seniman dari disiplin seni apapun untuk kemudian secara kolektif bergerak bersama menyuarakan kegelisahan dan gagasan melalui karya seni. Cakramurti Collective diinisiasi oleh Gusti Cakramurti, seorang lulusan arsitektur yang berlaku sebagai pimpinan produksi dan direktur artistik, bersama dengan rekannya, Elgana seorang desainer kostum, dan Jasmine Anshori yang merupakan seniman dan vokalis.
Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.