Siang itu panas tidak terlalu ganas membakar kulit. Selain waktu yang sudah beranjak dari tengah hari, tiang awan pun memayungi sebagian besar wilayah ibukota Kabupaten Maluku Tengah, Masohi. Perjalanan kami akan segera dilanjutkan menuju wilayah pesisir selatan pulau Seram. Setelah makan siang, kami pun bergegas ke mobil sewaan untuk menuju destinasi selanjutnya, yaitu Pantai Tanjung Kuako.
Pantai Tanjung Kuako berada di pesisir selatan Pulau Seram, tepatnya di distrik Amahai. Dengan menggunakan kendaraan bermotor seperti mobil, kami harus menempuh jarak sekitar 7 kilometer dari Masohi yang ditempuh selama 30 menit saja. Angin pesisir terasa kering di sekujur kulit, namun cukup memberikan kenyamanan di tengah perjalanan menuju Pantai Tanjung Kuako. Aroma lautan pun tidak dapat terhindarkan, wajar karena kami memang menyusuri wilayah pesisir.
Kurang lebih 30 menit berlalu dan akhirnya kami tiba di pantai primadona warga Maluku Tengah. Awalnya kami berharap melihat hamparan pasir nan lembut, namun hal ini tidak kami dapatkan. Sejauh mata kami memandang, kami disambut oleh batuan karang dengan hamparan bebatuan kerikil hitam. Ternyata, Pantai Tanjung Kuako adalah jenis pantai yang berkarang dengan batuan kerikil hitam landai di sekitarnya. Walaupun demikian, pesona indah pantai ini tidak berkurang dan justru bertambah dari sisi keunikannya.
Warga setempat biasanya berkunjung ke pantai ini ketika siang menjelang sore dan juga hari libur. Mereka menghabiskan waktu senggang mereka dengan bersantai di pinggir pantai, bermain air, berfoto di karang-karang yang indah, memancing, hingga snorkeling di pinggiran pesisir. Keindahan pantai ini tidak hanya di daratannya saja, hanya 3 meter dari garis pantai kami menyaksikan batuan karang indah dengan snorkeling. Pantai ini memiliki deretan karang cantik yang memukau untuk dinikmati dengan snorkeling.
Sore hari semakin dekat. Matahari semakin condong ke arah barat dan matahari terbenam pun dapat kami nikmati dari pesisir pantai. Sambil beristirahat setelah lelah bermain air, kami pun duduk santai menunggu matahari terbenam sambil menikmati buah kelapa muda. Beberapa dari kami berlomba menciptakan foto indah diantara karang-karang dengan bermacam-macam bentuk. Dari kejauhan, kami melihat beberapa orang yang memancing dengan pancingan panjang dan sesekali menarik pancingan mereka dan melemparkan umpan kembali.
Air yang biru, ombak yang pecah diantara karang, serta pemandangan Pulau Haruku dan Saparua di kejauhan menjadi menu cantik kami sore itu. Sambil mendengar burung-burung pantai berkicau indah, kami pun berbincang-bincang hingga matahari tenggelam di peraduan. Sore indah di Pantai Tanjung Kuako adalah salah satu momen yang sulit terlupakan. Kami merasakan ketenangan dan keteduhan yang begitu nyaman sepanjang kami berada di Pantai Tanjung Kuako.
Baca juga: Keunikan Pantai Kolbano Dengan Bebatuan Kerikil Warna-Warninya
[Phosphone/IndonesiaKaya]