Di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, terdapat sebuah perkampungan Betawi yang masih dijaga kelestariannya. Perkampungan budaya Betawi lengkap dengan rumah-rumah tradisional Betawi ini dikelilingi dua buah danau buatan, yaitu Setu Babakan dan Situ Mangga Bolong. Setu Babakan memiliki luas sekitar 30 hektare dengan kedalaman sekitar 1-5 meter. Air danau ini masih sangat bersih dan terawat, serta sekelilingnya dihiasi rerimbun pepohonan.
Semenjak Setu Babakan diresmikan sebagai Perkampungan Budaya Betawi pada tahun 2004, setu ini melengkapi dirinya dengan wahana wisata air. Cukup dengan membayar Rp7.000, pengunjung bisa berkeliling menikmati keasrian Setu Babakan sambil menggowes perahu bebek. Selain itu, kawasan yang menjadi salah satu cagar budaya Betawi ini juga sering mengadakan pertunjukan-pertunjukan kesenian Betawi seperti lenong dan gambang keromong.
Memancing merupakan alternatif kegiatan lain yang bisa dilakukan di Setu Babakan. Apalagi, setu ini dikelilingi pepohonan asri yang teduh untuk dijadikan lokasi memancing. Yang menarik lagi, pepohonan tersebut merupakan berbagai pohon buah khas Betawi, seperti pohon melinjo, pohon kecapi, buah buni, dan pohon buah-buahan lain yang semakin sulit ditemui di Jakarta.
Sambil memancing, pengunjung juga bisa menyaksikan kegiatan para penambak ikan air tawar di sekitar Setu Babakan. Berbagai ikan air tawar seperti ikan mas dan lele dibudidayakan di danau yang airnya bersumber dari Kali Ciliwung ini. Jika lelah, terdapat berbagai pendopo tempat istirahat lengkap dengan berbagai menu makan dan minuman khas Betawi, seperti gado-gado dan bir pletok.
Setu Babakan selalu ramai dikunjungi setiap sore, terlebih di akhir pekan. Selain murah, Setu Babakan juga dianggap sebagai tempat yang tepat untuk berwisata bersama keluarga dan melepas kepenatan. Di Setu Babakan, pengunjung bisa berwisata sambil mengenal kekayaan budaya Betawi yang mulai tergerus modernisasi.